Selasa, 05 Juni 2012

Jadikan Wisata Islami Yang Berkesan dan Memuaskan



Menyinggung masalah objek wisata Ulee Lheue yang ditutup pada malam hari karena disinyalir menjadi tempat perbuatan maksiat oleh segelintir orang, memang jelas merugikan usaha-usaha kecil yang biasa menjajakan barang jualan nya disana. 

Tapi sebenarnya hal ini bisa saja tidak terjadi andaikata adanya Fasilitas yang mendukung contohnya seperti Lampu penerangan jalan yang benar-benar dimaksimalkan. Karena tempat remang-remang memang akan mengundang perbuatan maksiat. Lalu sosialisasi tidak hanya kepada pengunjung tetapi juga kepada para pedagang. 

Satu kasus yang saya dengar bahwa Satpol PP/Wilayatul Hisbah telah memberitahukan kepada para pedagang untuk berjualan di tempat yang terang. Namun imbasnya, keuntungan mereka berkurang karena pengunjung yang lebih menyukai tempat yang gelap sehingga para pedagang pun kembali lagi berjualan di tempat yang gelap. Dan wilayatul hisbah pun bertindak tegas dengan memblokir jalan ke Ulee Lheue pada malam hari.

Pemerintah kota tentu harus berfikir keras agar tindakan ini tidak berdampak besar terhadap kesejahteraan pedagang. Mungkin solusinya dengan mensosialisasikan pedagang mengenai aturan-aturan yang berhubungan dengan Syariat Islam. Benahi fasilitas yang ada agar objek wisata Ulee Lheue benar-benar bisa menjadi objek wisata islami.

Kita harus ambil contoh dari Bali. Bali adalah kota wisata bernuansa Hindu dengan 1001 Pura. Kita juga tentu harus seperti itu menjadikan Aceh kota wisata bernuansa Islami dengan 1001  Mesjid. Dan Bali benar-benar serius menerapkan budaya hindu disana sehingga menjadi daya tarik tersendiri dari kota Bali. Terus, bagaimana bisa Aceh menjadi seperti bali dengan Wisata Nuansa Islami jikalau masih ditemui hal kecil seperti kasus di Ulee Lheue? Tentu ini menjadi PEER besar buat pemerintah walau terlihat hanya sebuah masalah kecil. Karena dalam konsep pemasaran pariwisata “Kepuasan pengunjung” adalah hal yang harus dicapai agar pengunjung merasa senang dan mau kembali berkunjung. 

Sekian Tanggapan saya mengenai salah satu artikel bapak Dr.Iskandarsyah Madjid, SE, MM yang berjudul “Wisata Islami Itu Harus Aman dan Nyaman”. Berhubung karena saya juga bergerak di bidang pariwisata khususnya Aceh (ANJOND.COM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar