Selasa, 05 Juni 2012

Lembaga Keuangan Mikro yang Mandiri secara Keuangan

Keuangan mikro yang berkelanjutan dilaksanakan oleh banyak lembaga komersial yang menyediakan layanan keuangan kepada masyarakat miskin yang aktif secara ekonomi dengan suku bunga yang memungkinkan mereka menutup seluruh biaya (termasuk biaya dana komersial) dan risiko, serta menghasilkan laba. Lembaga seperti ini meliputi bank, koperasi simpan pinjam, koperasi kredit, dan organisasi keuangan bukan bank lainnya.
Istilah lembaga keuangan mikro komersial  disini merujuk baik kepada lembaga yang menyediakan keuangan mikro untuk umum (seperti bank) dan lembaga yang hanya melayani anggota  (seperti koperasi kredit). Istilah tersebut merujuk kepada lembaga yang membiayai portfolio mereka dari tabungan yang dihimpun setempat, lembaga yang mengakses pinjaman komersial dan investasi demi-laba, dan lembaga yang memanfaatkan laba ditahan untuk membiayai pemberian kredit. Istilah tersebut juga meliputi lembaga yang hanya menyediakan keuangan mikro, serta lembaga yang menawarkan keuangan mikro sebagai bagian yang lebih luas dari jasa keuangan.

Menyediakan layanan kredit dan tabungan secara menguntungkan
            Metode kredit mikro yang disusun bagi perseorangan dan kelompok keduanya sudah terbukti efektif, ini juga dapat dikombinasikan delam lembaga yang sama. Meskipun demikian, bagi kedua jenis kredit mikro, lembaga keuangan mikro komersial harus membebankan suku bunga yang cukup tinggi dibandingkan dengan suku bunga kredit normal bank umum standar dalam negeri. Biasanya biaya operasional beberapa kali lebih besar daripada biaya standar industri perbankan dalam Negara yang sama.
            Menyediakan jasa keuangan mikro di banyak lokasi kecil dan tersebar adalah jauh lebih mahal dibandingkan dengan menyediakan jasa kredit dan simpanan yang lebih besar untuk nasabah bank di perkotaan. Tetapi, suku bunga atas kredit mikro yang dibebankan kepada lembaga keuangan yang menguntungkan – walaupun lebih tinggi dari tingkat bunga di bank – sangat menarik bagi debitur berpendapatan rendah di banyak Negara berkembang karena merupakan sebagian kecil dari bunga yang biasanya dibebankan kepada debitur dalam pasar komersial Non formal.
            Kredit mikro komersial disediakan untuk debitur yang mempunyai pengalaman dalam usaha jenis tertentu dan yang dipercaya dapat dan mau membayar kembali kredit dan bunga pada waktu yang tepat. Peran utama petugas kredit adalah membedakan antara pemohon yang tidak menjalankan suatu usaha dengan efisien, yang kemungkinan besar tidak mampu membayar kembali kredit, untuk siapa persyaratak kredit adalah tidak cocok, dan sebagainya, dari pemohon kredit yang layak memperoleh kredit. Dengan demikian sedikit banyak kredit  mikro komersial bersifat eksklusif dalam pendekatan.

Mengapa Permintaan untuk Keuangan Mikro Komersial Institusional tidak terpenuhi?
            Banyak yang bertanya apakah keuangan mikro sektor Formal adalah menguntungkan? Jawaban utamanya adalah kurangnya teknologi keuangan yang sesuai dan efisien dan kurangnya informasi umum. Semua pemberi pinjaman di dunia mengetahui bahwa keuangan mikro itu menguntungkan. Bukan kebetulan bahwa bank umum komersial Formal yang pertama menyediakan keuangan mikro komersial secara ekstensif yakni Bank Dagang Bali telah didirikan oleh sepasang suami istri yang memiliki pengalaman lama dalam pasar Non Formal dan peminjaman uang. Namun informasi akurat mengenai dinamika dan interaksi pasar lokal belum menjangkau banker, ahli ekonomi dan pembuat kebijakan.
            Kurangnya informasi yang dapat diandalkan adalah alasan utama mengenai tidak terpenuhinya sebagian besar permintaan keuangan mikro komersial sektor formal pada saat ini. sektor keuangan formal telah banyak mendapat nasehat yang keliru dari banyak pihak, temasuk mereka yang :
·         Berpendapat bahwa lembaga formal tidak dapat menyediakan keuangan mikro secara menguntungkan karena tingginya biaya transaksi yang harus ditanggung oleh lembaga.
·         Mengingatkan mengenai resiko institusional yang tinggi karena informasi yang asemetris, moral hazard, dan salah pilih debitur.
·         Menegaskan bahwa lembaga tidak dapat bersaing secara sukses dengan pasar kredit komersial non formal
·         Percaya bahwa keuangan lembaga mikro komersial bukan prioritas untuk dikembangkan karena pemberi kredit Non formal memenuhi permintaan kredit dari rumah tangga berpendapatan rendah dan biasanya bermanfaat bagi masyarakat miskin
·         Berfikir bahwa masyarakat berpendapatan rendah tidak mampu mengambil kredit komersial sehingga membutuhkan subsidi kredit pendanaan pemerintah dan donor.
·         Percaya bahwa sebagian besar ekonomi pedesaan di Negara berkembang tidak menghasilkan cukup bisnis untuk menarik lembaga keuangan formal.
Tapi sejak tahun 90-an informasi mengenai keuangan mikro komersial mulai meluas.

Mengapa Pemenuhan permintaan keuangan mikro komersial institusional penting?
            Alasana nya ialah pertama, keuangan mikro menyediakan jasa keuangan yang banyak dibutuhkan untuk memperluas dan mendiversifikasi kegiatan ekonomi, meningkatkan penghasilan dan memperbaiki dizi dan mengirimkan anak-anak mereka ke sekolah. Keuangan mikro memainkan peran penting, kalau belum dikenal baik dalam memajukan pendidikan dan kesehatan serta mengurangi pekerjaan oleh anak-anak.
            Kedua, Keuangan mikro penting karena telah membuktikan diri sebagai metode yang sangat kuat dalam membangun kepercayaan diri orang miskin. Lembaga keuangan mikro komersial menyediakan lebih banyak untuk masyarakat miskin dibandingkan dengan layanan tabungan dan kredit. Mereka memperagakan kepercayaan pada nasabah mereka. Kepercayaan diri nasabah yang berkembang dari kepercayaan seperti itu sedikitnya penting sekali bagi pengembangan usaha mereka seperti yang disediakan oleh fasilitas kredit dan simpanan. Pertumbuhan dan diversifikasi usaha setelah itu, selanjutnya membangun kepercayaan diri yang meningkat dan terus menerus bagi mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar